Aku pernah mencintai seseorang..
Hal itu sudah lama sekali berlalu, bahkan lebih dari 10 tahun yang lalu..
Aku sendiri tidak berani untuk mengingatnya, atau mengenangnya karena dulu koneksi dan perasaan itu begitu kuat, sampai aku harus bersusah payah untuk menguburnya.
Semua sangat indah dan manis.
Dia itu special
Koneksi kuat diantara kami, tidak hanya aku saja yang merasakannya, namun terjadi di kedua belah pihak.
Dia bisa merasakanku seperti aku merasakannya.
Aku bisa merasakan rindunya seperti dia merasakan rinduku.
Ya, entah kenapa kami terkoneksi, seperti semesta membisikkan isi hati terhadap diri kami masing masing. Seperti elemen yang memang tercipta untuk saling tarik menarik.
The good things is kami sama sama merasakan cinta pertama meski bukan pacar pertama. Mungkin itu yang membuat ikatan kami begitu kuat meski kami terpisah.
Seperti postinganku sebelumnya tentang komunikasi salam jauh, tentu kami gak bisa berkomunikasi seperti dulu, karena kami sudah berjalan di jalan masing masing. Ya kami tidak bisa mengobrol seperti biasa karena akupun gak tau dimana keberadaannya sekarang.
Kami berjalan seperti great couple / bahasa kekiniiannya relationship goals nya anak2 remaja.
He gives me flowers
He protects me even aku ga bareng sama dia, mata & telinga dia ada dimana mana / lebih tepatnya di sekitarku.
Jadi aku ngerasa ya dia selalu ada bareng aku & entahlah aku merasa aman sekaligus waspada.
Dia suka main basket & aku memang jarang nemenin dia main, tapi aku nonton pertandingannya.
Dia suka nonton bola dan suka taruhan, kadang kita suka taruhan bola bareng dan aku selalu bilang "aku taruhan buat yang nanti menang di pertandingan aja." dan dia ketawa.
Kami backstreet coz ortu aku belum ngasih aku pacaran, tapi hal lucu terjadi dari situasi itu & gak lupa hal2 yang menegangkan juga terjadi dari situasi itu.
Dia suka nemenin aku jalan jalan malem naik motor bareng temen temen.
Kami suka main game online bareng
Kami suka tanding, hunting di game online bareng & "ngetem" di warnet seharian bareng.
Aku suka nontonin & nungguin dia main dota.
Dia itu jago main dotanya
Dia selalu ada buat aku even dia lagi tanding dota.
Aku sedikit belajar dota buat dia even aku lebih suka game rpg yang hunting / yang battle2 gitu. Sedangkan game Dota lebih ke strategi.
Aku suka nungguin dia main CS.
Walau kadang annoying tapi dia & genknya itu bisa ga akan mikir 2 kali buat berantem kalo ada orang yang berani ganggu / macem2 sama aku (termasuk juga kalo ada yang ngedeketin aku)
Aku suka tawanya.
Aku suka tatapannya, Aku suka cara dia menatapku.
Aku suka tatapannya, Aku suka cara dia menatapku.
Kami suka makan di tempat makan favorite kami dulu di pinggir jalan dalem komplek. Makan pecel ayam, menggelikan tapi manis banget buat aku.
Kami juga punya tukang langganan bakso di daerah rumah dia, yang dimana sampe abang basonya tuh hapal gitu sama pasangan satu ini, dan si abang juga suka nanyain kalo misalnya salah satu dari kami mesen bakso tapi gak barengan.
Kami suka membicarakan banyak hal, sangat banyak dan luas, jadi rasanya gak pernah habis hal yang kami obrolkan.
Dia suka kasih aku kejutan manis kayak bunga, coklat dan barang² lainnya.
Dia itu protektif & jelezan tapi dia juga memberi aku kebebasan.
Dia ga pernah larang aku mau ngapain aja.
Aku boleh terbang bebas selama yang aku mau, dan karena itu aku lebih sering "berada di darat" bersamanya.
Dia suka berhenti di pinggir jalan, hanya untuk bales sms aku. (Dulu belom jaman chatting di hp)
Kami menghabiskan banyak waktu nelfon & jutaan sms bersama.
Aku membantu dia membersihkan rumahnya
Menyiapkan makanan untuk kami makan bersama.
Mencuci piringnya setelah kami makan siang bersama.
Dia orang yang pertama kali menghujaniku dengan bunga mawar putih.
Dia laki laki yang membuat aku merasa tetap bebas walau terikat.
Dia laki laki yang mengajakku bertualang karena sadar dengan jiwa kami yang haus dengan petualangan.
I likes how he kissed me, deep and passionate.. my first kiss..
Dia laki laki romantis yang juga dewasa, bukan sekedar manis di mulut saja, namun manis di tindakan & bertanggung jawab. He's mine.
Dia……
Masih banyak hal menakjubkan lainnya tentang dia… yang gak akan habis bila kutuliskan di sini.
Masih banyak hal menakjubkan lainnya tentang dia… yang gak akan habis bila kutuliskan di sini.
Aku… tidak pernah mencintai orang lain seperti aku mencintainya, and vice versa.
He is my first love.
Hal ini dimulai dari 2004/2005 aku tidak ingat kapan pastinya, tapi kencan pertama kami disekitar bulan agustus. Hubungan mundur maju kami sampai disekitar tahun 2010 / 2011 hal tersebutpun aku tidak ingat kapan pastinya.
Hal ini dimulai dari 2004/2005 aku tidak ingat kapan pastinya, tapi kencan pertama kami disekitar bulan agustus. Hubungan mundur maju kami sampai disekitar tahun 2010 / 2011 hal tersebutpun aku tidak ingat kapan pastinya.
Aku dan dia sering putus nyambung, dan kami saling terikat seperti semesta mengikat kami untuk bersama.
Berkali kali aku dengan pria lain, baik sekedar dekat, dating, bahkan pacaran; namun tetap saja aku dan dia kembali bersama lagi baik dalam wujud status /pun tidak.
Setiap kali aku mencoba menjalin hubungan dengan pria baru, aku kembali lagi bersama dengannya. Begitu juga sebaliknya. Dan ya, semua tidak ada yang berarti, tidak ada yang special, semua hubungan, dating / dekat / pacaran dengan cowok lain tidak ada apa apanya dibanding dia. Dibandingkan dengan hubungan kami.
Nothing can be compared to him. or no one..
Entah kenapa kami sama sama bisa saling menyapu semua hubungan yang sedang berlangsung itu dan kembali lagi bersama.
Namun disuatu titik aku dengan kesadaranku sendiri akhirnya aku memutuskan untuk back off dari hal tersebut. Aku gak mau mengganggu hubungan baru dia. Meski dulu kami selalu tidak perduli dengan hubungan baru kami masing masing, tapi tidak untuk kali ini.
Meski rasa cinta itu ada, untuk sekali saja aku mendengarkan dan menggunakan logikaku.
Lagipula aku tidak ingin menyakiti hati calon suamiku yang sekarang sudah menjadi suamiku dan aku sudah memutuskan untuk serius dengannya.
Banyak pria silih berganti, namun pria yang paling berarti dalam romansa kehidupanku hanyalah dia dan suamiku.
Aku tidak pernah mencintai laki laki lain seperti aku mencintainya, dan kenapa aku katakan itu? Karena cintaku padanya sudah sampai di another whole new level. Aku gak pernah ngerasain hal seperti ini pada orang lain.
Aku hampir bisa bilang kalo aku akan ngelakuin apa aja buat dia tanpa harus dia minta, seolah aku langsung tau begitu saja keinginannya.
Kami seperti tim yang solid dengan kerjasama yang luar biasa.
Tapi aku juga sudah pada tahap dimana aku bahagia melihat dan mengetahui dia sudah bahagia dengan keluarga barunya.
Setelah bertahun tahun aku menutup pintu komunikasi dengannya, aku mengetahui kabar tentang pernikahannya.
Aku memang hancur ketika mengetahuinya, namun aku juga tersenyum bahagia disaat yang bersamaan. Aku merasa lega.
Ya itulah yang aku rasakan...
Kamu apa kabar..?
Doa yang terbaik, ku panjatnya untuknya.
Kamu apa kabar..?
Doa yang terbaik, ku panjatnya untuknya.
Ps: semua hal ini tentu saja sebelum aku memutuskan untuk berhubungan serius dengan suamiku sekarang.
Comments
Post a Comment