Aku pernah memiliki putri bernama Emily Natasha Gunawan.
Aku suka memanggilnya dengan Baby Em or Nana, sometimes i called her my baby shark.
Kelahiran seorang bayi adalah anugerah dan kebahagiaan bagiku, terbukti dia membawa kebahagiaan bagi semua orang disekitarnya. Hari itu adalah hari yang begitu special, hanya saja aku tidak menyadari sepenuhnya dan tidak menghargainya.
Kelahiran seorang bayi adalah anugerah dan kebahagiaan bagiku, terbukti dia membawa kebahagiaan bagi semua orang disekitarnya. Hari itu adalah hari yang begitu special, hanya saja aku tidak menyadari sepenuhnya dan tidak menghargainya.
Emily adalah anak yang cantik, kecerdasannya sudah terpancar sejak dari dalam kandungan.
Em tidak rewel, terkadang dia suka marah² nangis karena gak sabaran minta susu.
Kepintaran dia nyata terlihat, aku sangat menyadarinya & dikonfirmasi oleh orang orang & keluarga yang juga melihat dan membantu mengurus dia selama aku berada dalam masa nifas.
Kepintaran dia nyata terlihat, aku sangat menyadarinya & dikonfirmasi oleh orang orang & keluarga yang juga melihat dan membantu mengurus dia selama aku berada dalam masa nifas.
Waktu lahir Em terlihat begitu sekel dan sehat, sampai tiba dimana dia harus di operasi di usianya yang ke 2 hari.
Operasi yang dijalani merupakan operasi yang besar,
Usus besar dan usus halusnya terpaksa dioperasi dan itu membuat dia harus memiliki stoma untuk sementara.
Stoma penjelasan singkatnya adalah ususnya ada bagian luar dari tubuhnya, membuat poopnya jadi keluar tidak melewati anus tetapi langsung di stoma tersebut dengan colostomy bag.
Kondisi Emily yang seperti itu menyayat hatiku bila aku mengingatnya.
syalala |
Baby Em itu kuat dan ceria, luar biasa dia aktif dan itu memukaukan aku.
Kondisinya kadang fluktuatif, jadi dia sering keluar masuk NICU / PICU.
Ketika itu aku memang khawatir namun tidak sampai terlalu khawatir karena dokter bilang kasus dia tidak apa apa / ada juga pasien yang seperti itu, mereka survive sampai operasi tahap akhir yaitu penutupan stoma.
Lucu banget! kata uncle bisa jadi bahan meme comic hihihi |
empengnya yang masih kegedean |
Siapa sangka aku harus kehilangan putriku tercinta Emily Natasha di usianya yang ke 3 bulan 4 hari.
19 Desember 2017 aku harus kehilangannya. Padahal sebelumnya aku dan dia di RS selama kurang lebih 10 hari.
Aku pikir dia akan sembuh dan akan kembali ke rumah seperti biasa, padahal aku sudah bawa dia pindah ke rs terbaik di Jakarta. Kasusnyapun ditangani dengan meeting seluruh dokter di rs tersebut.
Aku mati matian badan serasa rontok, stay di rs ngurus dan jagain Nana di Rs terus menerus. Namun ternyata aku harus kehilangan Nana..
Bila ku ingat, penderitaan Natasha ketika itu, dengan badannya yang kecil hanya 1.9kg padahal dia seharusnya sudah 5/6 kg, ditusuk jarum infus, menggunakan alat alat dan begitu banyak obat serta berkali kali pengambilan tes darah, rasanya sakit sekali & apabila Tuhan tidak menyembuhkannya alangkah lebih baik Ia mengambil Natasha.
Namun egoiskah aku bila aku tidak ingin Nana pergi? Aku ingin dia hadir, hidup, tumbuh berkembang dengan sehat & bahagia, aku mau lihat Natasha tumbuh dewasa.
Udah bisa tengkurep sendiri |
Perayaan 1 bulanan Emily |
Aku suka saat melihatnya tertawa, lirikannya, mode berpikirnya dia, suaranya dia. Siapa sangka dia dari dalam perutku, dari janin yang begitu kecil.
Tenaga dia itu besar sekali, sampai akupun bingung darimana datangnya tenaga sebesar itu padahal dia kecil. Dia juga suka menghiburku dan suka menenangkan aku dengan terlihat ceria, aktif dan kuat.
Emily adalah anugerah untukku, banyak hal yang aku pelajari sejak memilikinya.
Gimana bisa dia seolah mengerti dan gak mau buat ibunya khawatir dengan terlihat sehat dan aktif padahal hasil dari tes darahnya drop sekali?
Mungkin tidak banyak memoriku bersamanya, terkadang aku takut aku akan lupa, namun ketika mengingatnya rasanya menyesakkan di dada ini, juga rasa bahagia namun rindu, lalu rasa sakit dan kesedihan..
Aku berusaha lebih dewasa untuk mengingatnya, mengenangnya, tanpa harus menangis /pun untuk menghidari perasaan sakit yang menyesakkan itu. Akupun tidak ingin merasakannya lagi, perasaan menyakitkan seolah diriku tercabik dan ada inti dari dalam diriku hilang.
Orang bilang relakan dia, Tuhan yang beri & Tuhan juga yang ambil, tapi semudah itukah? Semudah itukah perasaan kita dipermainkan? Memang semudah itu mulut berbicara bila tidak merasakannya langsung / tidak berdampak pada hidupmu.
Namun perempuan dipaksa & dipacu untuk menjadi kuat, karena ada yang bilang kalau wanita itu tiang doa dan harus kuat karena wanita inti kekuatan dari sebuah rumah tangga.
Jadi bagaimana kalau aku sedang ada di waktu terlemahku? ternyata sebagai wanita, kita tidak diijinkan untuk menjadi lemah. Maka jadilah aku kuat dengan pertolongan dan pemulihan dari Tuhan.
Meski terkadang aku menjadi heartless dan kosong. Masih kah kita memilih untuk memiliki hati? bila itu terasa menyakitkan?
Kenyataannya aku hanyalah orang naif yang melihat hal positif disetiap orang dan setiap hal.
Emily Natasha Gunawan, putri sulungku, putri kecilku, kesayanganku, kebanggaanku.. Maafkan mama, mungkinkah Tuhan menghukum mama dengan mengambil Emily dari mama?
Mama gak mau ingat² ketika kamu kesakitan & lemah, karena lebih baik mama aja yang pergi meninggalkan dunia ini, tapi kenyataannya Natasha sudah pergi ke tempat Tuhan ya, ke tempat yang lebih baik dari rumah mama, dari dekapan mama, tempat dimana tidak ada kesakitan lagi.
Maafin mama sayang, tangis mama tetap pecah.. Maafin mamamu yang cengeng dan banyak salah.
Someday.. mama akan belajar merelakan & mengikhlaskan kamu sepenuhnya.
Aunty sebelah bilang kalau mama egois kalau masih terus menangisi kamu, tapi Natasha tau kan kalau mama akan selalu mau yang terbaik buat kamu.
Kesayangan mama |
Tunggu mama ya Em..
Sampai nanti kita berkumpul bersama sama lagi ya sayang, mama akan nyanyiin lagu favorite kita bersama, lagu yang selalu mama nyanyiin setiap hari buat kamu Natasha.
Mama love u Emily.
Miss u so badly... biar untuk sementara Tuhan yang menyampaikan peluk hangat dan cium dari mama buat kamu ya sayang.
xoxo...
Comments
Post a Comment