Kamu Kesel sama pasanganmu?
Gue pernah bilang sama seseorang yang juga pernah memiliki Andil yang lumayan penting dalam hidup gue. Gue bilang
Terus dia itu calon pendamping kamu Sebagai pasangan yang akan disandingkan nanti di Altar pernikahan?
Kemudian Kamu gak bisa berbuat apa apa, Karena kalian sudah Bertunangan.
Terus gimana dong? Mau putus? Kalo mau membatalkan rencana pernikahan?
Sekarang kalo udah kayak gitu, hubungan yang terlalu serius tentunya bikin kita pusing dong? (Atau mungkin itu cuma perasaan gue aja?)
Kita di ambang kebingungan, antara terus maju bertahan, mau mencoba atau kita berhenti di sini saja?
Kalau dipikir mau berhenti juga nggak bisa. Kenapa? Namanya aja udah dilamar, Tandanya keluarga inti yang saling taulah. Terus udah terlanjur dekat sama keluarganya, gimana dong? Kalo misalnya mau bilang gak jadi, kita jadi nggak enak.
Kalau kita egois sih enggak perlu mikir yang lain lain. Kita biarinin aja ikutin apa kata hati kita. Tapi coba dipikir lagi apa benar itu keinginan hati kita? Atau itu hanya emosi sesaat?
Dia yang sudah lama bersama kita, bertahun tahun bahkan lebih dari 1800 hari. Harus kita tinggalin begitu aja? Semua perjuangan, air mata, kesenangan, kebahagiaan dan waktu yang terbuang itu sebenarnya Sia sia belaka? Atau nggak sih?
Perjuangan mati-matian yang udah kita lakuin selama ini bahkan abisin semua waktu kita, yah nggak semua sih tapi hampir keseluruhan. Mau ditinggalin gitu aja? Udah pasti kita nggak bisa ngelupain, pasti hal itu akan membekas di hati kita dan juga ingatan tentunya. Karena semua memori itu, semua memory yang kita lakuin bersama sama, nggak bisa hilang begitu aja kan? kecuali kalau lo amnesia.
Tapi siapa sih yang berharap amnesia? Kecuali kalo lo Momo Geisha Yang berharap ingatannya Dilumpuhkan.
Sekarang balik ke pertanyaan awal setelah omongan ngelantur kita ini.
Bisa kita menghapus itu? Bisa kita dengan tega membatalkan semua itu? Sedangkan pernikahan sudah on the way I mean work in process & udah dibayar lagi!
Terus dengan emosi sesaat ataupun keegoisan kita, kita tega gitu?
Gue nggak setega itu. Mungkin bodoh / mungkin gue nggak sadar atau maybe gua cuma pasrah sama semua yang sudah berjalan.
Tapi yang jelas gue cinta. gue cinta sama dia, sama dia yang udah ngelewatin banyak hal bareng gue.
Gue cinta dia, dia yang mungkin dibilang bodoh ataupun jelek ato emosional. Meski ketika itu seluruh dunia bilang tidak, meski saat itu seluruh dunia bilang ke gue jangan, Tapi faktanya gue tetap cinta dia walaupun dia kadang menyebalkan, walaupun dia yang membuat gua kadang nggak habis pikir, tapi gue tahu faktanya.
Fakta kalo dia itu benar benar cinta gue, fakta kalau dia itu bener bener peduli sama gue,
Fakta kalo dia itu pinter & bisa melakukan banyak hal
Fakta kalo dia itu akan ngelakuin hal apa aja buat gue.
Dan fakta kalau dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan gue sampai kapanpun.
Gue tahu itu, gue sadar itu, karena gua dah liat.
Gue udah lihat dia yang begitu pedulinya sama gue.
Aku Melihat gimana dia memperjuangkanku.
Maaf ini bukan tentang kalian tapi ini cerita tentang aku. Post tentang aku, perasaanku dan pikiranku.
Mungkin separuh otak gue bilang kalo "mungkin saja ini tanda kalo harusnya gue gak merit sama dia? Mungkin jalan gue sebenernya nikah sama si "X"? / mumpung masih belum menikah, jadi bisa aja kan gak diterusin? Daripada nanti ga hepi / menyesal?"
Tapi Separoh gua yang lain bilang sebaliknya.. Gue merasa gue akan bahagia bersama dia. Gue udah ngeyakinin itu dari pertama kali gue pacaran sama dia, dari saat itu gue merasa kalo he's the one.. Half of my heart.
"Gue akan selalu support dia, dari dulu gue selalu support dia & akan selalu seperti itu, sampai kapanpun. Jadi lo jangan bilang kalo gue terpaksa sama dia."
Dan ternyata omonganku itu bukan cuma sekedar omongan yang lewat gitu aja. Ternyata omongan itu serius keluar dari hati gue, dari pikiran gue & yang pasti dari mulut gue yang sebenarnya nggak akan gua tarik lagi.
Mungkin gue Berpikir, Pengen deh nggak ngomong kayak gitu, tapi omongan yang udah keluar nggak bisa ditarik lagi kan? Tapi gue gak nyesel.
Gue akan tetap jawab seperti itu even di waktu yang berbeda.
Pada saat itu dan juga sekarang ini, yg gue maksud mensupport adalah nggak akan meninggalkan dia, gue akan selalu ada disampingnya, disisinya dan selalu mendukung dia. Membuat dia menjadi laki laki dan sosok pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi dalam segala hal.
Gue ungkapin ini cuma buat self reminder aja. Mungkin ini nggak penting buat kalian yang ngebaca tapi gue tetep mau posting ini di blog ini. My Untold Story.
Thank you for reading and
Thanks for your time.
Regards
ひめ👸🏻
Comments
Post a Comment